Pre Order Komik Sahabat : Cerita Khalid Bin Walid
Cerita khalid bin walid
Berikut kita bahas terkait keislaman cerita Khalid bin Walid Kapan
Kholid bin Walid masuk islam. apakah ada yang tau tahun berapa khalid bin walid
masuk islam? Khalid bin Walid masuk Islam pada bulan safar tahun 8 Hijriyah.
Ketika gagal umrah waktu perang hudaibiyah, saat melakukan umrah qadha. Disaat
itulah Khalid masuk Islam.
Cerita selengkapnya ada di bawah
Khalid bin Walid berasal dari Bani Makhzum. Dilahirkan pada
kisaran 17 tahun sebelum Hijriah. Saat itu Mekkah masih penuh dengan berbagai
jenis berhala. Sedangkan Bani makhzum termasuk suku Quraisy yang terpandang di
Mekkah. Sang Ayah Khalid bin Walid, bernama Walid Bin Mughirah al-makhzumi.
Beliau ialah salah satu pemimpin yang sangat dihormati oleh penduduk Mekah. Setiap
dua tahun sekali Walid Bin mughirah menyediakan kain penutup Ka'bah. Di saat sebelum
Fathul Mekah Walid Bin mughirah selalu menyediakan makanan dan minuman gratis
untuk mereka yang berhaji. Akan tetapi walau beliau baik hati, Walid Bin mughirah termasuk orang yang
memusuhi ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Beberapa bulan setelah peristiwa hijrah Nabi ke yastrib
Walid Bin mughirah meninggal dunia. Kemudian terpilihlah Bani makhzum adalah
Klan yang dipercaya oleh suku Quraisy untuk mempersiapkan logistik ketika
terjadi perang. Kuda-kuda perang terbaik dan berbagai jenis senjata semua dipercayakan
kepada Bani Makhzum. Oleh karena didikan itulah sang Khalid bin Walid pun
tumbuh sebagai pemuda yang kuat cerdas dan pemberani.
Dengan segala fasilitas yang ada Khalid bisa mengasah bakat
dan kemampuannya. Diantara kegemaran Pemuda Mekah saat itu adalah bergulat. Begitu
pula dengan Khalid remaja. Salah satu musuh gulat Kholid remaja yang cukup
tangguh adalah Umar bin Khattab, yang masih sepupunya sendiri. Selain gulat Khalid
juga mengembangkan diri saya dengan keahlian berkuda dan memanah. Kemampuan
inilah yang kelak akan menjadikannya sebagai panglima perang. Yang hebat
disamping juga karena kecerdasannya.
Ketika Perang Uhud, pasukan muslim berhasil membuat pasukan
Quraisy Mekkah terdesak. Walaupun pasukan muslim kalah dalam jumlah tapi Unggul
dalam posisi dan strategi. Namun dikubu pasukan Quraisy Mekkah terdapat seorang
ahli strategi dan pengatur Serangan yang hebat yaitu Kholid bin Walid. Dengan
sigap Khalid bin Walid mengatur kembali kavalerinya dan berusaha mencari celah
kelemahan pasukan muslim. Kesempatan itu dating ketika pasukan pemanah kaum
muslim yang berada di bukit melakukan tindakan tidak disiplin. Yaitu mereka
mengabaikan perintah Nabi Muhammad yaitu agar tidak turun dari bukit walau
apapun yang terjadi dengan pasukan dibawahnya.
Khalid bin Walid dengan jeli melihat kecerobohan pasukan muslim
ini kemudian dia membawa kavalerinya bergerak mengitari bukit dan menyerang
pasukan muslim dari garis belakang.
Setelah menunjukkan kemampuan militernya dalam perang di Uhud. Khalid kembali
terlibat dalam pengepungan kota Madinah atau yang dikenal sebagai perang
Khandak. Namun kali ini Khalid tidak lagi sepenuh hati dalam bertempur.
Selepas Perang Uhud dan perang Khandak, Khalid mulai
berpikir dan merenung. Apa yang dilihat Khalid dalam dua perang tersebut mulai
meyakinkannya bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah SWT. “Rasanya tidak
mungkin semua itu terjadi kecuali Muhammad itu memiliki kekuatan luar biasa
atau memang dia adalah utusan Allah” Kata Khalid bin Walid. Selain itu saudaranya
al-walid bin Walid sudah terlebih dahulu mengikuti Nabi Muhammad SAW hijrah ke
Madinah. Al Walid Bin Walid beberapa kali mengirimkan surat kepada Khalid agar
menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Dalam suratnya al-walid menulis bahwa
Muhammad Rasulullah beberapa kali bertanya tentang Khalid. Khalid yang
mengetahui bahwa Rasulullah Muhammad sering bertanya tentang dirinya pun
menjadi semakin bingung dengan posisinya sebagai pembela Quraisy Mekah.
Dan akhirnya Kholid bin Walid mengambil keputusan penting
dia pergi ke Madinah pada suatu malam. Kemudian
Kholid bertemu dengan Usman bin Tolhah.
Mereka sepakat untuk berjalan bersama-sama menuju Yatsrib, dalam
perjalanan selanjutnya Khalid bin Walid dan Utsman bin Tolhah bertemu dengan Amru
bin Ash. Setelah terjadi percakapan terkuak ternyata Amru bin Ash memiliki
tujuan yang sama yaitu akan ke Yatsrib. Di tengah malam yang gelap, tiga orang
yang sebelumnya memusuhi Nabi Muhammad SAW itu sekarang menetapkan hati
berangkat menuju ke Madinah untuk menemui Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam.
Ketika memasuki kota Madinah tiga orang dari Mekkah tersebut
disambut oleh Al-Walid saudara Khalid
Walid : “Selamat
datang di Madinah. Bagaimana perjalanan kalian?”
Khalid : “Terima
kasih, perjalanan kami lancar. Apakah kamu memberitahu orang-orang Madinah
bahwa kami datang?”
Walid : “Tidak
mereka tidak tahu tetapi nabi telah menunggu kalian.”
Salah seorang : “Hah Bagaimana bisa tahu ya”(dalam hati)
Walid : “begitulah.
nabi bisa mendapatkan berita ghaib. Sebab beliau adalah utusan Allah subhanahuwata'ala.”
Khalid : “Iya benar
beliau seorang Nabi Ayo kita segera pergi kesana
Kedatangan Kholid bin Walid,
usman bin talhah dan Amru bin as di Madinah disambut dengan gembira oleh
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Mereka bertiga kemudian mengucapkan syahadat
di depan Nabi Muhammad SAW. Wallahualam bishowab